Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah Awal Kota Makkah Al-Mukarromah dan Kedatangan Bani Jurhum di Kota Makkah

Sejarah Awal Kota Makkah Al-Mukarromah dan Kedatangan Bani Jurhum di Kota Makkah

Kisah Nabi Ismail biasanya berhenti saat sumur zam-zam memancar dan Ka'bah dibina. Jarang kita mendengar kelanjutan cerita kehidupan Nabi Ismail dan Hajar di Mekkah hingga zaman Rasulullah. Kisah ini secara detail dapat dibaca di dua buku, pertama, buku Qashashul Anbiya, kedua, buku Sirah Nabawiyah. Kisahnya lumayan panjang, namun disini akan saya ceritakan secara ringkas. 

 

Setelah muncul sumur zam-zam, maka ada sekelompok kafilah dari bani Jurhum di Yaman yang sedang berpindah (nomaden). Ketika mereka lewat di kawasan Mekkah, dan dilihat ada sumber air maka mereka memutuskan menetap disana. Padahal sebelumnya mereka sudah pernah melewati tempat itu. Jika bani Jurhum mau, bisa-bisa saja mereka memperlakukan Ismail dan Hajar secara kejam untuk merebut sumber air. Namun kedatangan bani Jurhum di Mekkah dan tinggal bersama menemani Ismail dan Hajar karena berkat doanya Nabi Ibrahim. "Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan (yang demikian itu) agar mereka melaksanakan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur." (QS. Ibrahim: 52). Maka dengan itu Allah gerakkan hati Bani Jurhum untuk menemani mereka berdua disana dengan cara yang baik. Bahkan sejak Nabi Ismail hingga Nabi Muhammad, Mekkah merupakan negeri yang aman dan tidak pernah dikuasai oleh bangsa luar. Hal ini juga berkat doanya Nabi Ibrahim. "Dan ingatlah , ketika Ibrahim berkata, 'Ya Tuhan-Ku, jadikanlah negeri ini (Makkah), negeri yang aman dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari menyembah berhala-berhala." (QS. Ibrahim: 35). 


Nabi Ismail mempelajari bahasa Arab dari orang-orang Jurhum sehingga ia disebut bangsa Arab Musta'ribah dan kemudian menikahi wanita Jurhum, setelah sebelumnya menikah dengan wanita lain dan diceraikan karena pengarai buruknya. Istri dari dari kabilah Jurhum ini merupakan putri pemuka bani Jurhum, putrinya Mudhadh bin Amr. Darinya lahirlah beberapa anak diantaranya; Nabit (Nebayot), Qaidar (Kedar), Adbail, Mibsyam, Misyma', Dauma, Misya, Hadad, Taima, Yathur, Nafis, Qaiduman. Kedua belas anak Nabi Ismail ini menjadi 12 kabilah. Dari Nabit melahirkan peradabat Nabatea di bagian utara beribukota petra. Sementara Qaidar menetap di kawasan Mekkah dan peradaban mereka dikena Qedarite. 

Salah satu keturunannya adalah Adnan yang berujung kepada Nabi Muhammad. Pada awalnya yang mengusai Mekkah adalah anaknya Nabi Ismail, namun diambil alih oleh keturunan Bani Jurhum selama 20 abad. Menariknya, selama 20 abad penduduk mekkah terbebas dari penyembahan berhala. Berhala baru dimasukkan ketika Bani Khuza'ah merebut kekuasaan. Dan jarak antara awal mula dimasukkan berhala hingga fathul mekkah hanya berjarak 4 abad. Artinya penyembahan berhala di Mekkah hanya bertahan 400 tahun. Fathul Mekkah hingga sekarang berjarak 14 abad. Kalau ditambah dengan era Jurhum 20 abad. Maka Mekkah terbebas dari berhala selama 34 abad, sedangkan era berhala hanya 4 abad. 34 dibanding 4 tentu sangat jauh berbeda. Maka dari sinilah membuktikan bahwa salah pada anggapan jika Mekkah identik dengan paganisme (penyembahan berhala).

Posting Komentar untuk "Sejarah Awal Kota Makkah Al-Mukarromah dan Kedatangan Bani Jurhum di Kota Makkah"